Selasa, 09 Oktober 2012

Dewi Buat Biogas dari Limbah Babi

Dewi Buat Biogas dari Limbah Babi

 
SOLO – Mahasiswi jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dewi Yuniati berhasil memanfaatkan limbah kotoran babi untuk bahan bakar biogas.

"Biasanya bahan bakar biogas berasal dari limbah kotoran sapi. Tapi saya mencoba dari kotoran babi," ujar Dewi Yuniati.

Percobaan pemanfaatan kotoran babi, menurut Dewi, dimulai bulan Maret 2012 lalu. Saat itu, Dewi yang masih menempuh kuliah semester enam, melihat limbah kotoran babi yang dibuang secara sembarangan di sungai di dekat rumahnya. Kebetulan di dekat rumahnya di kampung Jaten, Karanganyar, memang ada beberapa peternak babi. Dewi kemudian bertanya-tanya, mengapa limbah itu tidak dimanfaatkan agar tidak mencemari sungai.

"Dari situlah, kemudian saya menyusun proposal penelitian, lalu saya ajukan ke Ditjen Dikti Kemendikbud," kata Dewi yang kini menjalani semester tujuh perkuliahannya.

Ternyata proposal penelitiannya disetujui, jelasnya lagi. Namun sebelum dana dari Dikti cair, Dewi mengaku justru lebih mengawali melakukan percobaan. "Saya pikir daripada menunggu-nunggu dana cair, lebih baik langsung beraksi," ungkapnya.

Awalnya, kata Dewi, dirinya mencoba dengan melakukan kerjasama dengan sejumlah peternak babi. Namun hanya satu yang menyetujui. "Itu pun yang setuju, jumlah babinya hanya beberapa ekor saja. Tetapi tidak mengapa," ujarnya. 

Sejak itu, Dewi mulai membangun sarana pengolahan dengan dibantu warga setempat. Selama sebulan, mereka membangun sarana penampungan kotoran babi dan memprosesnya menjadi biogas hingga selesai hingga api bisa menyala dan bisa digunakan untuk memasak memakan. "Proyek ini menghabiskan biaya sekira Rp10 juta," tutur Dewi.

Setelah berhasil membuat biogas, warga sekitar pun memanfaatkan biogas tersebut untuk memasak. Namun, Dewi mengaku, belum mengetahui bagaimana pengembangan teknologi ini.

"Tapi paling tidak, hasil percobaan saya sudah bisa digunakan, dan limbah kotoran babi di peternakan itu sudah tidak lagi dibuang ke sungai," ujarnya.(rfa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar