Sabtu, 31 Maret 2012

News


 Minggu, 1 April 2012

Situasi Politik Memanas, Presiden SBY Imbau Menterinya Tetap Tenang



 



JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui situasi politik bangsa saat ini tengah memanas khususnya terkait perekonomian nasional dengan adanya rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

"Sebagaimana saudara ketahui dan rasakan bahwa situasi politik dan sosial minggu-minggu terakhir ini bukan hanya dinamis tetapi juga terasa menghangat bahkan memanas," ujar Presiden saat membuka rapat kabinet di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Sabtu (31/3/2012) malam.

Menurut Presiden, kondisi demikian dalam sebuah negara demokrasi merupakan suatu hal yang biasa terjadi. Bahkan dalam pemerintahan yang dipimpinnya selama delapan tahun terakhir, kondisi negara memanas juga beberapa kali terjadi, khususnya terkait isu perekonomian. Namun hal itu berhasil diatasi oleh pemerintah.

"Kalau saudara masih ingat karena saudara sebagian besar bersama-sama saya hampir delapan tahun ini menjalankan roda pemerintahan dan negara, beberapa kali kita juga hadapi situasi seperti ini," tuturnya.

Yang penting, sambung Presiden, pemerintah harus tetap tenang, berpikir jernih dan rasional.

"Kita kembalikan semuanya pada misi dan tanggungjawab kita sebagai pemerintah. Menjalankan roda pemerintahan, menjalankan roda pembangunan seraya meningkatkan kehidupannya," papar Presiden.

Terkait keputusan DPR kemarin malam, Presiden mengatakan akan melakukan konsolidasi dengan para menteri untuk mengambil langkah ke depan. 

"Tadi malam dalam proses politik yang sangat dinamis di DPR telah ditetapkan APBNP tahun 2012 tentu setelah ini kita akan melakukan konsolidasi tidak boleh teralu lama, satu sampai dua minggu kita konsolidasi dan setelah itu bergerak kedepan lagi untuk menjalankan tugas kita untuk pembangunan," tutupnya.














Menteri Laporkan Hasil Rapat Paripurna DPR ke Presiden







JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat malam ini. Hasil rapat paripurna DPR soal rencana kenaikan harga BBM kemarin akan disampaikan para menteri.

Pantauan okezone, Sabtu (31/3/2012) nampak sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II hadir, diantaranya Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa, Menteri UMKM Syarif Hasan, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Pertanian Suwono, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Jaksa Agung Basrief Arief dan Kapolri Timur Pradopo.

Sidang kabinet tersebut sudah dimulai sejak pukul 19.30 WIB dan rencananya akan berakhir pada pukul 21.30 WIB, kemudian ditutup dengan pernyataan Presiden menyikapi hasil keputusan rapat paripurna DPR terkait harga bahan bakar minyak (BBM).

Menurut Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Radjasa dalam sidang malam ini, para menteri diminta untuk menjelaskan serta memaparkan hasil keputusan DPR. Tak hanya itu, para menteri juga dimintai usulan untuk langkah pemerintah ke depan.

"Tentu saya diminta Presiden untuk menjelaskan hasil-hasil dari rapat paripurna DPR tersebut. Ini penting apa bagaimana dan mengapa keputusan itu seperti itu," kata Hatta.

Seperti diketahui, hasil voting DPR menyepakati opsi kedua yaitu adanya penambahan ayat pada pasal 7 ayat 6 yang memperbolehkan pemerintah mengubah harga BBM jika harga minyak mentah (Indonesia Crude Price) mengalami kenaikan atau penurunan rata-rata 15% dalam waktu 6 bulan.

Sementara opsi pertama adalah tidak ada perubahan apa pun dalam pasal 7 ayat 6 Undang-Undang APBN 2012 yang isinya tidak memperbolehkan pemerintah menaikkan harga BBM pada tahun ini.

Hasil voting DPR sebanyak 356 anggota dewan menyetujui opsi kedua dan 82 anggota menyetujui opsi pertama. Sementara 93 anggota dewan dari Fraksi PDIP dan Hanura melakukan walk out.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar